Selayang Pandang 79 Tahun Pers Indonesia: Mengawal Dinamika Bangsa dan Harapan ke Depan


Sitaro, -jurnaliswarga62- Sejak kelahirannya, pers Indonesia telah memainkan peran vital dalam perjalanan bangsa. Selama 79 tahun, pers tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga aktor penting dalam mengawal dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peran Pers dalam Sejarah Indonesia.

Pada masa kolonial, pers menjadi alat perjuangan melawan penjajahan. Tokoh seperti Tirto Adhi Soerjo mendirikan surat kabar Medan Prijaji pada awal abad ke-20, yang berfungsi sebagai media untuk menyuarakan kepentingan pribumi dan mengkritik kebijakan kolonial. Pers saat itu menjadi sarana edukasi dan mobilisasi rakyat untuk melawan penindasan.

Setelah kemerdekaan, pers terus berperan dalam membangun kesadaran nasional dan mendukung pembangunan. Namun, pada masa Orde Baru, kebebasan pers mengalami tekanan dengan adanya sensor dan kontrol ketat dari pemerintah. Meski demikian, pers tetap berusaha menyampaikan informasi dan menjadi penyeimbang kekuasaan.

Era Reformasi membawa angin segar bagi kebebasan pers. Media massa tumbuh pesat, dan pers memiliki ruang lebih luas untuk mengkritisi kebijakan pemerintah serta mengawal demokrasi. Pers menjadi pilar keempat demokrasi yang berfungsi sebagai pengawas dan pemberi informasi kepada publik.

Contoh Konkret Peran Pers:

Mengungkap Kasus Korupsi: Investigasi mendalam oleh media telah berhasil mengungkap berbagai kasus korupsi di Indonesia, seperti Bank Century dan e-KTP, yang kemudian ditindaklanjuti oleh penegak hukum.

Advokasi Hak Asasi Manusia: Pers berperan dalam mengangkat isu-isu pelanggaran HAM, seperti kasus Marsinah dan Munir, sehingga mendapatkan perhatian publik dan mendorong proses hukum.

Penanggulangan Bencana: Dalam peristiwa bencana alam, seperti tsunami Aceh 2004, pers berperan penting dalam menyampaikan informasi, menggalang bantuan, dan memberikan edukasi kepada masyarakat.


Pandangan Tokoh Terhadap Sumbangsih Pers

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pernah menyatakan, "Pers adalah alat revolusi yang maha penting." Pernyataan ini menegaskan peran strategis pers dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.

Sementara itu, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengungkapkan, "Tanpa kebebasan pers, demokrasi tidak akan berjalan dengan baik." Ini menunjukkan bahwa kebebasan pers adalah elemen esensial dalam sistem demokrasi.

Hari Pers Nasional 2025: Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa

Tahun ini, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 mengusung tema "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa." Tema ini menegaskan peran strategis pers dalam mendukung keberlanjutan sistem pangan berbasis inovasi dan kearifan lokal.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan ketergantungan impor, pers memiliki tanggung jawab untuk mendorong diskusi publik mengenai kebijakan pangan, membongkar praktik korupsi di sektor pertanian, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan nasional.

Selain itu, peran pers dalam mengawasi kebijakan pemerintah di bidang pangan sangatlah krusial. Mulai dari pemantauan kebijakan subsidi pertanian, distribusi pupuk, hingga pengawasan impor bahan pangan, pers memiliki tugas untuk memastikan kebijakan tersebut benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat.

Logo HPN 2025 yang menampilkan bekantan (primata khas Kalimantan) dengan pena dan seikat padi mencerminkan bahwa pers dan ketahanan pangan adalah dua elemen penting dalam mewujudkan kemandirian bangsa. Dengan digelarnya puncak peringatan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, HPN 2025 juga menyoroti peran strategis daerah ini sebagai gerbang logistik Kalimantan.

Harapan untuk Pers Indonesia ke Depan

Memasuki usia ke-79, pers Indonesia diharapkan terus meningkatkan profesionalisme dan integritas. Di era digital, tantangan seperti penyebaran hoaks dan disinformasi menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, pers harus adaptif dengan perkembangan teknologi, namun tetap berpegang pada kode etik jurnalistik.

Selain itu, pers diharapkan dapat menjadi mediator yang efektif dalam konflik sosial, memberikan edukasi yang mencerahkan, dan terus mengawal kebijakan pemerintah demi kesejahteraan rakyat.

Dengan komitmen yang kuat, pers Indonesia akan terus menjadi pilar penting dalam menjaga demokrasi, mendukung pembangunan, dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Selamat Hari Pers Nasional 2025, semoga pers Indonesia semakin maju dan tetap menjadi garda terdepan dalam membangun negeri. (SS)


Komentar